MAKALAH INFORMATIKA FARMASI
TEKNOLOGI INFORMASI DI BIDANG FARMASI
Oleh :
12811004
KELAS A


PROGRAM PROFESI APOTEKER 
FAKULTAS MIPA 
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 
YOGYAKARTA 
MEI 2012


ABSTRAK
     Dunia sekarang sudah semakin terbuka dan cepat dengan berkembangnya teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Salah satu bidang yang sangat progresif dalam penerapan sistem dan teknologi informasi ini adalah bidang farmasi kesehatan. Dengan penerapan teknologi informatika di bidang farmasi maka beberapa manfaat yang diperoleh dapat dirasakan oleh para produsen obat farmasi, para pedagang obat dan pengecer, para ahli farmasi, penyelenggara layanan kesehatan, para dokter, dan para pasien. Dengan penggunaan teknologi informasi di bidang farmasi ini akan bermanfaat yang lebih luas yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat yang lebih besar lagi.
BAB I
PENDAHULUAN
    Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan, yaitu dapat kita lihat pada suatu instansi kesehatan dalam mengolah data dengan hadirnya teknologi informasi (IT). Instansi kesehatan menggunakan teknologi komputer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim data dalam bentuk informasi. Hal ini harus didukung oleh perkembangan peralatan elektronika, seperti komputer dan software-software pendukung, khususnya di bidang informasi.
        Meskipun dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing sistem. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi sebagian masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi baik dalam sektor organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan dan penelitian.
BAB II
ISI
      Sebelum membahas konsep sistem informasi farmasi lebih lanjut, berikut ini akan diberikan definisi ringkas dan formal dari data, informasi, sistem, manajemen, sistem informasi, dan sistem informasi manajemen.
1. Data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat menghasilkan kesimpulan.
2. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.
3. Sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi/institusi. Karakteristik sistem, memiliki komponen yaitu:
a)  batas sistem (boundary)
b)  lingkungan luar sistem (environment)
c)  penghubung sistem (interface)
d)  masukan sistem (input)
e)  keluaran sistem (output)
f)  pengolah sistem (process)
g)  sasaran sistem.
      Pelaku sistem terdiri dari kelompok pemakai, manajemen, pemeriksa, penganalisa sistem, pendesain sistem, programmer dan personel pengoperasian.
4. Sistem informasi merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building block). Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
Sistem Informasi
a. Komponen input : mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi serta termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 

b. Komponen model : terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Komponen output : hasil dari sistem informasi yaitu keluaran yang berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d. Komponen teknologi : “tool box” dalam sistem informasi, yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,  menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Komponen hardware : sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

f.  Komponen software : sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.  Dalam perangkat lunak dibedakan sistem operasi (misalnya Windows, Linux atau Mac) yang bertugas untuk mengelola hidup matinya komputer, menghubungkan media input dan output serta mengendalikan berbagai perangkat lunak aplikasi maupun utiliti di komputer.

g. Komponen basis data : kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Database Management System (DBMS).

h. Komponen kontrol : untuk mencegah kerusakan sistem informasi. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Elemen-elemen yang disebutkan diatas adalah sebuah pondasi untuk membangun sebuah sistem informasi berbasis komputer, sangat mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan sebuah sistem informasi.
INFORMATIKA FARMASI
      Informatika Farmasi merupakan bidang yang relatif baru, Informatika farmasi disebut juga sebagai farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan dalam sistem kesehatan  termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait  pengobatan dan kesembuhan pasien.
      Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
       Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepentingan pasien 'terbaik di pikiran, informatika farmasi mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah diperiksa keakurasiannya.
MANFAAT INFORMATIKA FARMASI
Manfaat informatika farmasi antara lain:
1.   Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen database yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia tepat waktu.
2.  Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta pasien.
3.  Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep diisi/ditulis,
4.  Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka dapatkan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.
5.  Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang rendah karena berkurangnya kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik, sehingga sangat mengurangi biaya pengobatan bagi pasien.
SISTEM INFORMASI FARMASI
     Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien Sistem Informasi Farmasi dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.

a)  Sistem Informasi Instalasi Farmasi
       Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium.
      Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input data barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi instalasi farmasi antara lain:
1.   Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan dll)
2.  Input data barang farmasi
3.  Transaksi-transaksi barang :    
     - Permintaan barang dari pelayanan kesehatan di rumah sakit ke instalasi farmasi
     - Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan di rumah sakit
     - Return permintaan barang
     - Permintaan pembelian barang ke bagian pengadaan/purchase
     - Order pembelian barang ke supplier (SOP)
     - Penerimaan barang dari order pembelian
     - Retur pembelian barang
     - Bonus pembelian
     - Koreksi stok dan pemakaian barang
4.  Laporan-laporan :
     - Laporan penerimaan & distribusi barang ke instalasi secara periodik
     - Laporan pembelian & penerimaan barang gudang
     - Laporan stok per-pelayanan kesehatan di RS
     - Laporan stok instalasi farmasi
     - Kartu persediaan.
b)  Sistem Informasi Apotek
      Sistem informasi apotek yaitu sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di unit apotik dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada di dalam sistem informasi apotek antara lain:

a) Penjualan obat ke pasien (Rawat jalan, Rawat Inap, UGD)
b) Retur penjualan obat
c) Print nota penjualan obat
d) Laporan penjualan harian
e) Laporan penjualan resep & resep untuk rawat jalan
f) Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan
g) Laporan penjualan resep per dokter
h) Laporan penjualan berdasarkan supplier
i)  Laporan obat Slow Moving
j)  Laporan obat Expired Date (ED)
k) Laporan penjualan obat narkotika & psikotropika
l)  Laporan analisis
m) Grafik penjualan
BAB III
KESIMPULAN
1. Data adalah fakta-fakta, angka-angka atau statistik-statistik yang daripadanya dapat menghasilkan kesimpulan.
2. Informasi adalah data yang telah diproses/diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.
3. Informatika farmasi adalah disiplin ilmu yang terlibat erat dengan komputer dan komunikasi serta pemanfaatannya dilingkungan kefarmasian atau kesehatan. Kehadiran informatika farmasi sebagai disiplin baru yang terutama disebabkan oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan komputer, menimbulkan kesadaran bahwa pengetahuan tenaga farmasis secara esensial tidak akan mampu terkelola oleh metode berbasis kertas (paper based methods).
4. Manfaat informatika farmasi yaitu membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, meningkatkan komunikasi tenaga kesehatan serta pasien, meningkatkan kecepatan pengobatan pasien, meningkatkan pemahaman pasien mengenai obat yang digunakannya
5. Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.
DAFTAR PUSTAKA

Kusumadewi, Sri., dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. 
Rustiyanto, Ery. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang Terintegrasi. Yogyakarta : Gosyen Publisher.http://healthinformatics.wikispaces.com/Pharmacy+Informatics
http://www.himss.org/ASP/topics_pharmacyInformatics.asp
http://www.virtualinformatics.com/content/Pharmacy_informatics.htm
Reni
12/25/2014 03:36:11 am

Terima kasih untuk infonya :)
mampir ya : http://rfrevoni.blogspot.com/

Reply



Leave a Reply.